PENGERTIAN IKLAN
Otto Klepper, seorang ahli periklanan terkenal merupakan orang yang berjasa besar dalam meruntut asal muasal istilah Advertising. Dalam bukunya berjudul Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dnegan pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi.
Istilah iklan juga sering dinamai dengan sebvutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebgaimana halnya di Inggris, disebut dengan adbvertising. Sementara di Perenacias disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang.
Sebenarnya di Indonesia sendiri istilah iklan sering disenbut dengan istilah lain yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya yaitu bahasa Belanda dan Perancis (reclame). Namun, sebutan kata iklan lebih sering digunakan diabnding dngena istilah advertensi dan reklame.
Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut padng komunikasi, murni periklanan, pemasaran dan ada pula yang memaknaia dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yang berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sbegai prosespenyampaian pesan dari komunikator lkepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menenkankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persuasive yang disampaiakn melalui media khusus.Perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran yaitu menjual produk. Sementara dalam perspektif psikologi lebih menenkanaknaaspek persuasive pesan.
Beberapa padnangan tentang penegertian iklan telah dituliskan , msial Dunn dan Barban bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaiaka lewat media dengan membayar ruang yang dipakainyua untujk menyampaiakn pesan yang bersifat membujuk (persuasive) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial maupun pribadi yang berkepentingan.
Menurut Klepper, iklan berasal dari bahas Latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Tampaknya pengertian semacam ini sama halnya dengan pengertian komunikasi. Pengertian tersebut masih bermakna umum, tidak jauh berbeda dengan apa yang dituliskan oleh Wright.
Untuk lebih jelasnya kita melihat dulu pengertian dan fungsi dari komunikasi.
FUNGSI DAN PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
FUNGSI KOMUNIKASI
Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.
Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan.
Dapat mengajarkan atau memberitahu sesuatu.
Dapat mengetahui dan mempelajari diri orang lain dan peristiwa di lingkungannya.
Dapat mengenali diri sendiri.
Dapat memperoleh hiburan dan menghibur orang lain.
Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang.
Dapat mengisi waktu luang.
Dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap serta perilaku kebiasaannya.
Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat, bersikap atau berperilaku sebagaimana yang diharapkan.
Fungsi Komunikasi menurut William I. Gorden
1. Komunikasi sosial :
- Pembentukan konsep diri
- Pernyataan eksistensi-diri
- Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan
2. Komunikasi ekspresif
3. Komunikasi ritual
4. Komunikasi instrumental
PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi adalah paket isyarat.
Komunikasi adalah proses penyesuaian.
Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan.
Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer.
Rangkaian komunikasi dipunktuasi.
Komunikasi adalah proses transaksional.
Komunikasi tak terhindarkan.
Komunikasi bersifat irreversible.
PENGERTIAN IKLAN DAN PERIKLANAN
Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan tentang iklan, periklanan dan pemasaran. Namun drfinisi yang baku di Indonesia dapat dilihat dalam kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia. Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia dinyatakan bahwa :
‘Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat’
Dari definisi diatas jelas terlihat adanya empat unsur yang menentukan atau membentuk suatu iklan, yaitu :
Pemrakarsa
Pesan
Media
Masyarakat
Penjabaran definisi di atas ternyata sejalan dengan Model Komunikasi (Lasswell) yang unsure-unsurnya adalah :
Komunikator (Source)
Pesan (Message)
Media (Channel)
Khalayak (Receiver)
Dengan demikian jelas, bahwa ‘iklan’ merupakan pula suatu komunikasi. Ia melibatkan produsen sebagai Komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure Pesan, media sebagai Saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya.
Dengan demikian, model komunikasinya menjadi :
Produsen --------- Iklan ---------- Media ---------- Khalayak Sasaran
Para praktisi periklanan Indonesia juga menyatakan sepakat bahwa :
‘Periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan’
Definisi ini menyebutkan periklanan sebagai suatu proses dan terdiri dari empat macam kegiatan, yaitu :
Penyiapan (preparation)
Perencanaan (planning)
Pelaksanaan (execution)
Pengawasan (control)
Telaah atas pengertian ini menjadi sangat penting, karena ia akan menjelaskan adanya prakondisi untuk dapat beriklan secara efektif dan efisien. Pertama, kita perlu mengenal dulu Sasaran Khalayak-nya. Setelah itu kita menentukan Media yang akan digunakan. Baru kita dapat merancang Pesan Iklan yang sesuai dengan kedua prakondisi tersebut.
Kenyataan itu pula yang menyebabkan perusahaan periklanan dalam memulai penyiapan pesan maupun media periklanan selalu bekerja dari arah kebalikan proses (model) komunikasi, yaitu : mengenali dulu khalayak sasaran, lalu memilih media yang akan digunakan baru kemudian merancang pesan.
TENTANG PERIKLANAN
Sumber ------------------- Produsen
Pesan ------------------- Iklan
Saluran ------------------- Media
Masyarakat ------------------- Khalayak
Dalam disiplin komunikasi, iklan itu sendiri adalah jenis komunikasi yang informative dan sekaligus persuasif
PRINSIP-PRINSIP DASAR IIKLAN
Adanya pesan tertentu.
Iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Tanpa pesan, iklan tidak akan berwujud. Pesan yang disampaiakn oleh sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan pesan non verbal.
Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pesan verbal, iklan merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vokal dan konsonan yang membentuk makna tertentu. Bnetuk pesan verbal lisan dapat disampaikan melali media audi maupun audio visual. Sementara pesan verbal tulisan dapat disampaikan melalui media cetak dan audio visual.
Semua pesan yang bukan pesan verbal ádalah pesan non verbal. Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka ia dapat disebut sebagai sebuah pesan komunikasi. Pesan non verbal dapat berupa non verbal visual, non verbal auditif dan non verbal non visual. Pesan non verbal visual adalah pesan yang dapat diterima khususnya melalui indra mata. Pesan non verbal visual secara umum terdapat tiga jenis, yaotu berbentuk kinestik, proksemik dan artifaktual. Pesan non verbal visual kinestik berwujud gerakan-gerakan tubuh/badan. Ia dapat berupa gerakan dari sebagian atau seluruh badan.
Dilakukan oleh komunikator (sponsor)
Pesan iklan ada karena dibuat oleh komunikator. Sebaliknya, bila tidak ada komunikator, maka tidak akan ada pesan iklan. Dengan demikian, ciri sebuah iklan adalah bahwa pesan tersebut dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor tertentu secara jelas. Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi bahkan negara.
Dilakukan dengan cara non personal.
Dari pengertian iklan yang diberikan, hampir semua menyepakati bahwa iklan merupakan penyampaian pesan yang dilkaukan secara non personal. Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media.
Disampaikan untuk khalayak tertentu.
Dalam dunia periklanan, khalayak sasaran cenderung bersifat khusus. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan lepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yag dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memilkii kesukaan, kebutuhabn, keinginan, karakteristik dan keyakinan yang khsusu. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan lepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yag dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memilkii kesukaan, kebutuhabn, keinginan, karakteristik dan keyakinan yang khsusu. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak.
Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar.
Penyampaian pesan yang dilakukan dengan cara bukan membayar ole kalangan pengiklan, dianggap bukan iklan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan.
Penyam[paian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.
Dalam sebuah visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan yang efektif. Artinya pesan yang mampu menggerakkan khalayak agar mereka mengikuti pesan iklan. Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan tertentu, yaitu berupa dampak tertentu di tengah khalayak.
PERIKLANAN DALAM PEMASARAN
AN Frey menyebutkan fungsi periklanan dalam pemasaran dengan istilah dua factor, yakni sebagai :
Penawaran
Iklan menawarkan Produk, Merek, Kemasan, Harga, Layanan
Metode dan Alat Menjual
Iklan dapat dijadikan sebagai saluran Distribusi dan merupakan bagian dari Bauran Promosi
Sedangkan N Lazer & EJ Kelley menyatakan fungsi iklan dengan istilah tiga factor yaitu sebagai :
Bauran Produk dan Layanan
Bauran Distribusi
Bauran Komunikasi
Jerome Mc Carthy mengistilahkan dengan 4 faktor :
Produk
Harga
Distribusi
Promosi
Maximarketing (Stan Rapp & Thomas Collins)
Menjangkau Prospek
a. Memaksimalkan Target (Prospek)
b. Memaksimalkan Media (Media Baru)
c. Memaksimalkan Kepercayaan (Pembuktian)
Memperoleh Penjualan
d. Memaksimalkan Pengenalan Produk
e. Memaksimalkan Aktivasi
f. Memaksimalkan sinergi
g. Memaksimalkan keterkaitan
Mengembangkan Hubungan
h. Memaksimalkan Penjualan (pangsa Ingatan)
i. Memaksimalkan Distribusi
PERIKLANAN DALAM BAURAN 4-P
Disiplin Pemasaran di Indonesia banyak menganut formulasi Jerome MC Carthy, yang membagi unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) dalam 4 faktor yang populer dengan sebutan 4 P, yaitu :
Product (Produk)
Price (Harga)
Place (Distribusi)
Promotion (Promosi)
Unsur Promosi disepakati pula, hanya terdiri dari 4 komponen dan membentuk pula suatu bauran yang disebut Bauran Promosi (Promotion Mix), yaitu :
Advertising
Sales Promotion
Publicity
Personal Selling
PEMASARAN
BAURAN BAURAN BAURAN BAURAN
PRODUK HARGA DISTRIBUSI PROMOSI
BAURAN PROMOSI
ADVERTISING PROMOSI PUBLIC PERSONAL
PENJUALAN RELATIONS SELLING
Dari formulasi-formulasi tersebut jelas bahwa Periklanan adalah ‘cucu’nya Pemasaran dan bahwa Promosi adalah ‘induk’nya Periklanan, bukan sebaliknya sebagaimana seringkali dirancukan oleh para awam.
TUJUAN PERIKLANAN –Dalam 4P
Pada dasarnya, tujuan akhir periklanan adalah untuk merangsang/mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Jika hal-hal tersebut kita kaitkan dengan formulasi 4-P, maka tujuan itu dapat dinyatakan dalam beberapa sub tujuan. Misalnya, dalam kaitan :
PRODUK
Untuk memperkenalkan generic, merek, kemasan, mutu atau manfaatnya
HARGA
Untuk memberi pembenaran, sebagai pembanding, merangsang pembelian impulsive, menawarkan peluang rabat
DISTRIBUSI
Menginformasikan ketersediaan, pasokan, layanan
PROMOSI
Memposisikan, menonjolkan keunggulan, menawarkan alternatif/substitusi, cara baru penggunaan, membangun citra.
TUJUAN PERIKLANAN – Umum
Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
Memposisikan
Mendorong prospek untuk mencoba
Mendukung terjadinya penjualan
Membina loyalitas
Mengumumkan cara baru pemanfaatan
Meningkatkan citra
Penetapan tujuan dan pengukuran terhadap hasil periklanan umumnya dinyatakan dalam tingkat ‘sadar kenal’ (awareness) yang diperoleh dari khalayak sasaran. Namun kita tahu, bahwa konsepsi awareness sebenarnya adalah konsepsi tanggapan khalayak (audience response) sesuatu symbol kognisi (antara lain pesan iklan). Dengan lain perkataan, ia sebenarnya merupakan umpan balik. Bukan pengukuran suatu ‘dampak pesan’ atau kinerja yang akan kita rekayasa pada sesuatu pesan iklan.
Iklan untuk membujuk dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan yang akan mengubah pikiran tidak hanya mampu mendorong atau mempengaruhi perilaku pembelian konsumen tetapi juga memfasilitasi proses pembelian, misalnya memberikan mater-materi test drive, kredit lunak dsb. Pada umumnya iklan yang bersifat persuasif ini digunakan untuk merek yang siklus kehidupannya pada tahap pertumbuhan (growth stage). Salah satu penerapan “Persuasive advertising” adalah menggunakan iklan perbandingan (comparative advertising) seperti yang dilakukan oleh Burger King Burgers yang menyerang Mc Donald dengan mengatakn Burger King Burgers are flame-boiled, Mc Donalds are fried.
Dengan membujuk maka :
Membentuk preferensi merek
Mendorong alih merek
Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk.
Membujuk pembeli untuk membeli sekarang.
Dalam hal iklan berfungsi sebagai pembujuk (persuasif) untuk meyakinkan konsumen bahwa produk mereka benar-benar berbeda atau bahkan lebih baik dibandingkan produk pesaing. Aktifitas iklan yang berhasil dapat membantu perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan “market power” (kekuasaan pasar).
Pengukuran Tujuan Periklanan
Secara sederhana, konsepsi relativitas (arah komunikasi dan arah penyiapannya) periklanan dapat digambarkan jika kita akan melempar bola tennis ke suatu dinding. Agar bola itu dapat memantul kembali, tentu kita perlu memberi tenaga lemparan yang cukup. Konsepsi awareness (sadar kenal) misalnya adalah pengukuran pantulan balik bola tennis itu. Padahal, dalam praktek yang kita perlukan justru pengukuran beberapa tenaga yang harus kita salurkan kepada bola tersebut agar ia memantul sejauh yang kita inginkan. Jauh jatuhnya pantulan dari dinding itulah yang disebut audience response (tanggapan khalayak) sedang tenaga lemparan kita pada bola itu adalah creative impact (dampak pesan)
Sejalan dengan pemahaman tersebut, maka logikanya, pengukuran creative impact sebagai salah satu tujuan periklanan dapat pula dilakukan dengan mengaplikasikan teori-teori komunikasi atau psikologi lainnya. Misalnya teori kognitif-afektif-konatif, AIDA, DAGMAR ataupun Adaption Process.
Karena itu, dalam praktek, kita sering mendengar pula beberapa bentuk pernyataan lain untuk tujuan periklanan ini, yang peringkat intensitasnya menurut teori Hierarchy of Effect, dinyatakan sbb :
Mengenal (Awareness)
Memahami (Knowledge)
Menyukai (Liking)
Mendahulukan (Preference)
Meyakini (Conviction)
Membeli (Purchase)
Fungsi dan Peran Periklanan
Sumber informasi
Dengan iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternatif produk yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhannya
Kegiatan Ekonomi
Periklanan membuat para pelaku ekonomi tetap memproduksi dan memperdagangkan produk mereka
Pembagi Beban Biaya
Periklanan membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada gilirannya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
Sumber dana media
Periklanan telah menunjang harga eceran atau langganan media surat kabar
Identitas Produsen
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen
Sarana Kontrol
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.
KESIMPULAN TENTANG PERIKLANAN
· Merupakan komponen integral dari Pemasaran
· Salah satu metode Komunikasi Pemasaran
· Lebih efektif jika didukung metode komunikasi lain
· Sangat membutuhkan pengenalan khalayak
· Menjual harga, distribusi, promosi, layanan & citra
· Dapat membentuk sikap dan opini masyarakat
KLASIFIKASI IKLAN
Berdasarkan Target Audience
Consumer Advertising
Business Advertising
a. Industrial Advertising
b. Trade Advertising
c. Profesional Advertising
d. Agricultural (Farm) Advertising
Berdasarkan Geografi
International Advertising
National Advertising
Regional Advertising
Local Advertising
Berdasarkan Media Yang Digunakan
Up The Line
Below The Line
Berdasarkan Fungsi/Tujuan
Product vs Non Product Advertising
Commercial vs Non Commercial Advertising
Pengertian Manajemen Periklanan
Suatu sistem yang terdiri dari beberapa lembaga/organisasi yang saling berinteraksi dan menjalankan peranan yang berbeda dalam proses periklanan.
Lembaga/organisasi yang berinteraksi : pengiklan, biro iklan, perusahaan media, biro riset, pemerintah, pesaing.
Bagan
Lembaga2 Lembaga2
Pengendali Pemberi Jasa
Pemerintah PENGIKLAN Biro Iklan
Pesaing Media
Perusahaan
Jasa Riset/
Pemasaran
Pasar/
Perilaku pasar
Inti dari system adalah pengiklan atau produsen pemasang iklan. Dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan rencana promosi atau pemasarannya dipengaruhi oleh lembaga pengendali yaitu pemerintah, pesaing dan pasar.
Pemerintah : peraturan pemerintah yang mengatur dan membatasi tata cara beriklan
Pesaing : Riset dan analisa mengenai kampanye periklanan pesaing mempengaruhi strategi periklanan yang akan dilancarkan.
Pasar : Pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai situasi pasar, pangsa pasar dan trend perilaku konsumen mempengaruhi strategi perencanaan iklan.
Untuk mewujudkan strategi kampanye periklanan, pengiklan membutuhkan biro iklan, media dan perusahaan riset/pemasaran.
Biro Iklan : memberikan jasa untuk membantu merencanakan dan melaksanakan kampanye periklanan
Media : Membantu menyebarkan pesan-pesan yang akan disampaikan pengiklan
Perusahaan riset/pemasaran : membantu melakukan riset pasar untuk mengevaluasi iklan dan mengetahui perilaku pasar.
Hubungan Pengiklan, Biro Iklan dan Media
Pengiklan Biro Iklan Media
Advertising Account Media Advertisement
Manager Executive Buyer Manager
Alasan Mengapa Perusahaan Beriklan
Menyampaikan Informasi
Menciptakan Brand Awareness
Membentuk Citra
Menciptakan Kepribadian pada suatu produk
Membantu positioning merek di pasar
Membantu menciptakan segmen baru di pasar
Menarik konsumen baru
Meningkatkan penggunaan suatu produk
Mendidik masyarakat
Apa yang dapat diberikan oleh perusahaan periklanan
Full Service
Perusahaan periklanan full service memberikan jasa mulai dari perencanaan kampanye periklanan, persiapan, pelaksanaan dan pengawasan dan evaluasi.
Lingkup pekerjaan biro iklan full service :
- analisa industri
- analisa produk dan konsumen
- analisa pasar
- analisa sasaran konsumen
- tujuan dan sasaran pemasaran
- penetapan tujuan periklanan
- strategi kreatif
- strategi media
Media Placement
Perusahaan yang hanya memberikan jasa untuk membantu pengiklan memasang iklannya di media
Creative Boutique
Memberikan jasa untuk membantu dalam pembuatan kreatif iklan
Below the line activities
Memberikan jasa dalam kegiatan-kegiatan below the line seperti spanduk, brosur, leaflet, dsb
Account/client service department
Tugas :
- sebagai penghubung antara klien/pengiklan dengan biro iklan
- menerjemahkan kepentingan klien kepada dept terkait di biro iklan (media, kreatif, produksi keuangan, riset)
- menjadi ujung tombak dari biro iklan untuk mempresentasikan kampanye periklanan
Media Department
a. Media Planning
Merencanakan penjadwalan dan pemilihan media serta anggaran yang diperlukan
b. Media Buying
Melaksanakan & melakukan negosiasi pemesanan dan pembelian ruang/waktu media sesuai rencana dari media planner dan disetujui klien
c. Media monitoring/riset
Mengawasi dan memonitor jadwal pemuatan /penayangan iklan sesuai pesanan
Memberikan data-data yang diperlukan oleh media planner
Creative Department
d. Copywriting
Membuat naskah iklan
e. Art & visualisasi
Membuat design dan visualisasi
Produksi
Dari workplan creative diproses melalui tahapan seperti pemotretan, separasi warna, rekaman, shooting, dsb
Produksi berarti menyelesaikan bentuk final iklsn berupa artwork dan memuatnya di media
Riset
Memberikan data-data yang diperlukan untuk perencanaan kampanye periklanan seperti perkembangan pasar, perilaku konsumen, media
Administrasi & Keuangan
Pengelolaan administrasi dan keuangan biro iklan (tagihan & pembayaran)
MITRA KERJA BIRO IKLAN
1. Media house
2. Agen model/model
3. production house
4. pasca production house (editing, dubbing, special effect, dsb)
5. Percetakan, perusahaan separasi warna
PENDAPATAN BIRO IKLAN
Menggunakan system fee, biasanya mengenakan fee sebesar 15-30% dari pemesanan tempat di media dan pembuatan materi kreatif
Hubungan Tripartit
Adalah hubungan antara produsen (pengiklan), biro iklan dan media.
Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, hubungan tripartite itu diperluas menjadi hubungan antara perusahaan periklanan dengan :
Konsumen
Pengiklan
Pemerintah
Media
kita juga punya nih artikel mengenai 'Advertising', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1455/1/10607076.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat